MATA KULIAH : KIMIA ORGANIK II
DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si

Pages

Sabtu, 23 Maret 2013

KEASAMAN ASAM KARBOKSILAT


                    KEASAMAN DAN TETAPAN KEASAMAN ASAM KARBOKSILAT                       

Asam karboksilat mengurai di dalam air, menghasilkan anion karboksilat  dan ion hidronium.


Tetapan rumus keasaman Ka dirumuskan sebgai :
 
Tabel dibawah ini memuat tetapan keasaman untuk beberapa asam karboksilat dan asam lainnya. Dalam membandingkan data pada tabel ini, ingatlah bahwa semakin besar nilai Ka atau semakin kecil nilai pKa, semakin kuat sifat asamnya.

Tabel tetapan ionisasi beberapa asam


                     APA YANG MEMBUAT ASAM KARBOKSILAT BERSIFAT ASAM ?                    

Anda mungkin heran mengapa asam karboksilat bersifat sangat asam dibandingkan alcohol, padahal kedua golongan senyawa itu mengion dengan H+ dari gugus hidroksil. Ada dua alasannya, yang lebih baik digambarkan dengan contoh spesifik.

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa asam asetat sekitar 1011 atau seratus ribu juta kali lebih asam dibandingkan etanol.                                                                                     


Satu-satunya perbedaan pada strukturnya ialah penggantian gugus CH2 (pada etanol) oleh gugus karbonil. Namun, kita lihat bahwa atom karbonil membawa muatan positif yang cukup besar. Muatan ini membuatnya jauh lebih mudah untuk menempatkan muatan negative pada atom oksigen disebelahnya, yang memang beginilah yang terjadi jika kita mengionkan proton dari gugus hidroksil.
      
 Pada ion etoksida, muatan negative didelokalisasi pada satu atom oksigen. Sebaliknya, pada ion asetat, muatan negative dapat didelokalisasi melalui resonansi.

         
Muatan negative disebar sama rata pada dua oksigen, sehingga setiap oksigen pada ion karboksilat membawa hanya setengah muatan negative. Dibandingkan ion etoksida, ion asetat distabilkan oleh resonansi, dan stabilisasi ini membantu mendorong kesetimbangan jauh ke kanan pada persamaan (2) dibandingkan pada persamaan (1). Akibatnya, lebih banyak H+ yang dibentuk dari asam asetat dibandingkan dari etanol.

Berdasarkan kedua alasan ini, muatan positif pada karbon karbonil dan delokalisasi pada ion karboksilat, asam karboksilat lebih asam dibandingkan alcohol.



                                                                        DISKUSI                                                                         

Pada artikel diatas dikatakan bahwa "Semakin besar nilai Ka atau semakin kecil nilai pKa, semakin kuat sifat asamnya"

Pada tabel tetapan ion diatas, jika kita bandingkan antara Asam o-klorobenzoat, Asam m-klorobenzoat dan Asam p-klorobenzoat, dapat kita lihat bahwa Asam o-klorobenzoat memiliki nilai Ka yang paling besar dan nilai pKa yang terkecil sehingga keasaman Asam o-klorobenzoat lebih kuat dibandingkan keasaman Asam m-klorobenzoat dan Asam p-klorobenzoat. 

Permasalahan yang saya ajukan adalah, mengapa pada posisi orto keasamannya lebih kuat dibandingkan posisi meta ataupun para ? Apa yang menyebabkan demikian ? Jelaskan bagaimana mekanisme reaksinya !

6 komentar:

  1. menurut literatur yg saya baca, pada Asam o-klorobenzoat, Asam m-klorobenzoat dan Asam p-klorobenzoat, ketiga senyawa tersebut kalau kita lihat dari strukturnya, klor memberikan induksi nefatif terhadap gugus karboksil. perbedaannya adalah jarak antara atom Cl dan gugus karboksil. semakin jauh, maka geseran elektron ke atom Cl berkurang, oleh karena itu urutan keasaman dari ketiganya adalah ORTO > META > PARA .
    Semoga membantu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Literaturnya apa mas? Wikiped? Situ lulusan wikiped?

      Hapus
    2. Jahat banget sih, namanya juga belajar...

      Hapus
  2. saya akan mencoba menjawab, jawaban sy hampir tdk jauh beda dgn sdr.quswan, bahwa keasaman di posisi orto lebih kuat dibandingkan posisi meta atau para yaitu karena posisi orto yang letaknya lebih dekat dgn gugus karboksil, shg keasamannya menjadi lebih kuat. trims

    BalasHapus
  3. Baiklah saudari defi, saya akan mencoba menjawab permasalahan anda
    menurut saya substituen pada cincin benzene mempengaruhi keasaman terutama dengan efek induktifnya. Tanpa memperhatikan posisi substitusi, suatu gugus penarik-elektron biasanya akan menaikkan keasaman suatu asam benzoate. Alasan mengapa substituent elektronegatif menaikkan kuat asam, sekali lagi, adalah karena adanya destabilisasi asamnya dan stabilisasi anionnya.
    Selain itu, suatu substituent alkil yang melepas-elektron yakni yang berposisi -m atau –p terhadap gugus karboksil, mengurangi kuat asam dari sebuah asam benzoate. Dengan melepaskan elektron, substituent itu menstabilkan asam yang tak terionkan dan mendestabilkan anionnya. Sedangkan untuk posisi -o justru meningkatkan keasaman, hal ini dimungkinkan karena adanya gabungan dari faktor sterik dan elektronik

    trimss moga mmbntu,,,

    BalasHapus
  4. JTG Hospitality Company Profile and News - KT Hub
    JTG Hospitality provides 오래된 토토 사이트 Hospitality Hospitality in Scottsdale, 천안 출장마사지 Scottsdale, 원주 출장샵 AZ. Find company 원주 출장안마 research, competitor information, contact details 군산 출장샵 & financial data for

    BalasHapus